Senat Dekati Pengesahan RUU Besar Dari Trump
Senat kini mendekati pengesahan RUU besar dari Trump. Dingin dan penuh ketegangan, banyak dinamika politik terungkap di sini dengan keputusan-keputusan yang mengejutkan dari beberapa senator.
Senat Awali Pemungutan Suara RUU Pemotongan Pajak
Situasi di Senat kali ini memang cukup menarik. Dengan langkah yang terang-terangan, mereka mulai melakukan pemungutan suara terhadap amandemen untuk proyek besar dari Presiden Donald Trump — sebuah RUU pemotongan pajak dan belanja yang memiliki bobot 940 halaman. RUU ini diharapkan disahkan malam ini atau paling lambat pagi besok, meskipun ada beberapa suara penting dari kalangan Republik yang masih samar.
Proses Voting Dalam RUU Masih Berlanjut
Berdasarkan pemungutan suara awal, Senat mengesahkan langkah pertama dengan margin 51-49. Meski begitu, ”vote-a-rama” baru saja dimulai. Ini adalah proses yang memungkinkan para senator untuk mengajukan sejumlah amandemen tanpa batas. Para pemimpin GOP berharap langkah ini dapat meredam keberatan yang muncul dari fraksi-fraksi yang ragu-ragu.
Tantangan Dukungan Dalam RUU
Sayangnya, perhitungan saat ini tampaknya kurang mendukung. Untuk dapat mengesahkan RUU, Republik perlu mempertahankan dukungan dari 50 dari 53 senator mereka. Mereka kehilangan suara dari Senator Rand Paul yang kecewa dengan potensi peningkatan utang nasional, di samping Senator Thom Tillis yang mengkritik pemotongan Medicaid. Sehingga ini menambah tantangan bagi proses pengesahan RUU ini.
Keraguan dan Keberatan dari Senator Lain
Bukan hanya itu, Senator Susan Collins dari Maine juga menyatakan keraguannya. Dia merasa bahwa pemotongan Medicaid adalah salah satu risiko yang perlu dicermati. Sementara itu, Senator Lisa Murkowski yang juga mendukung upaya ini sebelumnya, kini mulai mengungkapkan kekhawatirannya akan hal yang sama. Beberapa senator konservatif seperti Ron Johnson dan Mike Lee bahkan meminta dilakukan revisi untuk mengurangi dampak defisit dari RUU ini.
Prediksi Dampak Ekonomi RUU
Dari sisi ekonomi, sayangnya ini bukanlah kabar baik. Menurut perkiraan dari Kantor Anggaran Kongres yang netral, RUU ini dapat meningkatkan utang nasional hingga mencapai 3,3 triliun dolar dalam sepuluh tahun ke depan. Paling mengkhawatirkan, proyeksi lain mengungkapkan 11,8 juta orang mungkin kehilangan asuransi kesehatan mereka jika RUU ini diundangkan. Jadi, tetap menarik untuk melihat bagaimana ini bisa berjalan selanjutnya.
Dinamika Pemilu Midterm 2026
Selain itu, dalam beberapa hari terakhir, dua politikus Republik memilih untuk menganalisis karir mereka. Di North Carolina, senator Thom Tillis memutuskan tidak akan mencalonkan diri kembali. Dia sudah menghadapi ancaman dari Trump dan tentunya menjadi sorotan para Demokrat yang ingin memangkas kekuatan Republik di Senat.
Kursi Dilepas, Peluang Muncul
Tak hanya itu, perwakilan Republik Don Bacon dari Nebraska juga memutuskan untuk tidak berlari lagi, menambah peluang bagi Demokrat untuk mengambil alih kursi tersebut. Dan, kabar terbaru menyebutkan Rep. Dwight Evans dari Pennsylvania memilih untuk tidak lagi terjun di Kongres, memberi jalan bagi calon-calon baru untuk bertarung di distriknya yang cenderung Demokrat. Kita jadi berpikir, apakah semua perubahan ini dampak dari ketidakpastian saat Senat bersidang?
Pembahasan Dalam Program Politikal Terkini
Di episode terbaru dari program ”Here’s the Scoop”, dibahas marathon sesi voting di Senat mengenai RUU million-dollar ini. Host Morgan Chesky dan reporter Ryan Nobles membahas betapa kompleks situasi ini dan bagaimana langkah-langkah ke depan perlu diperhatikan. Memang, situasi ini mengingatkan kita bahwa kancah politik selalu dinamis dan penuh intrik.
Penting untuk mencermati perkembangan ini, dari pemungutan suara RUU besar di Senat hingga keputusan beberapa politisi Republik untuk tidak lagi mencalonkan diri. Dengan proyeksi ekonomi yang mencemaskan, masa depan RUU ini masih penuh tanda tanya. Dan menjaga konsistensi dukungan menjadi tantangan besar bagi partai yang memegang kendali saat ini.